Rabu, 24 Februari 2016

Jangan Jadi Budak Nilai

Nilai saya di kampus gak begitu bagus, alasannya karena saya jarang masuk kuliah yang ber-impact pada jarangnya juga saya ngumpulin tugas. Akhirnya saya harus puas dengan IPK yang cuma 3,2an. TAPI, ilmu yang saya dapat, alhamdulillahnya, cukup banyak. Contoh kecilnya, kalo saya gak kuliah di Jogja & tetep stay di kota kecil Majalengka, kayaknya mustahil saya bisa punya Penerbit Harfeey yang ngasih dampak perubahan besar-besaran di hidup saya.

Saya ambil kuliah jurusan periklanan, meski jarang masuk tapi sekalinya masuk saya selalu duduk di deretan bangku paling depan, fokus merhatiin dosen. Apa yang dosen bilang, bisa menancap kuat di pikiran dan akhirnya langsung saya praktikkan di pengembangan Harfeey. Ilmu dari bangku kuliah tidak saya gunakan untuk mencari nilai.

Sekadar info, waktu masih sekolah, saya pernah menjadi yang sangat pintar. Dan mungkin itu juga yang bikin ortu saya sekarang kaget, kenapa bisa saya telat skripsian. Tapi sepintar-pintarnya dulu, kala itu saya "nothing".

Nilai di atas kertas tidak menjamin seseorang berilmu. Sementara, ilmu yang didapat bisa membuat seseorang bernilai, walau hanya dalam hal-hal kecil. Please, stop jadi dan/atau menjadikan orang lain sebagai budak nilai.

0 Tanggapan:

Posting Komentar

Respon koment akan disesuaikan dengan isi koment. No SPAM, RASIS, HUJATAN, dsj. Merci.... :)

© Born to be "Antagonis" 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis