Ini bukan lagi zamannya orang merangkak untuk menggapai kesuksesan.
Karena seiring rotasi hidup, segalanya mulai beringsut dari poros.
Kesuksesan bukan lagi penjelmaan dari sesosok siput obesitas yang bisa
kamu kejar, bahkan hanya dengan melenggang santai. Kini, kamu dituntut
untuk berlari, memacu derap kaki. Karena, disadari atau sengaja
dilupakan, dunia tidak akan pernah memberi satu detik pun konsekuensi
untuk menunggu ketertinggalanmu.
Menggapai cerlang kesuksesan di usia yang relatif muda bukanlah perkara
gampang, meski tidak juga dikatakan sulit. Saat mayoritas teman seusiamu
masih berkutat dengan hal-hal yang bersifat menghamburkan materi, kamu
justru dihadapkan pada satu keputusan yang mengharuskanmu untuk
memunguti remah-remah receh, guna memenuhi kebutuhan yang disesuaikan
dengan pola hidupmu. Satu hal yang perlu dipatrikan dalam hati; menjadi
tua itu suatu kepastian, namun menjadi dewasa itu suatu keputusan. Kamu
bisa menentukan, kapan waktu yang sekiranya kamu anggap cocok untuk
menggapai cerlang kebintanganmu. Bisa saat di atas usia akhir 20-an,
awal 40-an, atau mungkin saat kamu merasa bahwa napasmu tinggal
satu-satu. Life is choice.
Tapi, jangan lupakan hal ini, siapa yang bisa menjamin bahwa kamu akan
bisa menjejakkan kaki pada usia senja yang sesuai target pendewasaanmu
itu? Bagaimana jadinya jika takdir enggan ikut berkoalisi dengan
targetmu, dan memutuskan bahwa batang usiamu tercerabut pada pertengahan
usia manusia pada umumnya, sementara ragamu belum terpatri pada benak
dan dalam jejak apa pun untuk menyalurkan kontribusinya bagi sesama.
Hanya terlahir untuk kemudian mati tak berguna.
Gali potensimu sejak dini. Jangan menunggu tua untuk berusaha. Coba
bandingkan ini, bagaimana tanggapan khalayak ketika mendapati sesosok
anak usia muda belia, yang paling tidak telah cukup mendulang sukses
dalam kapasitas dirinya sendiri, dengan sesosok tua renta yang sangat
sukses di penghujung usianya. Tentu berbagai pujian, simpatik, dan rasa
kagum akan jauh lebih banyak terkucur pada si anak muda. Karena apa?
Karena dia berbeda. Berani melawan arus, saat yang lain masih nyaman
berkutat dalam hangatnya selimut kumal.
Mengutip sabda Rasulullah SAW : “Berbedalah kamu dari yang lain, agar kamu jadi pusat perhatian.”
Berbeda di sini, tentunya dalam koridor positif. Berlian di antara
bebatuan tentu akan jauh lebih mengundang perhatian, bukan? Begitu juga
dengan pengusaha muda, yang berani merangsek maju dan bersaing dengan
senior-seniornya yang dapat dipastikan berumur di atas kepala tiga. Dia
akan menjadi sosok yang tak biasa, dan tentunya mampu mengundang decak
kagum.
Di samping itu, kamu juga dapat merasakan kepuasan tersendiri, saat kamu
mampu berguna tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga orang-orang di
sekelilingmu. Bahkan, sebanyak apa pun uang yang biasa mengisi
dompetmu, akan terasa jauh lebih memuasakan uang atas hasil memerah
keringat sendiri, meski hasilnya hanya cukup untuk dijadikan pemenuh
kebutuhan sekunder saja.
Aku mengajak kamu, untuk memilih dewasa sejak dini. Karena ingat, dunia
tidak akan pernah memaklumi kamu yang tetap tidak mau menentukan pilihan
untuk menjadi lebih berguna di usia dini. Jangan takut untuk mencoba,
apalagi merasa puas hanya dengan melihat-lihat kesuksesan orang lain
dari bawah. Kejar dia, gapai cerlangmu. Buat bangga orangtua dari
sekarang.
Mulailah untuk berpikir bahwa kamu terlahir untuk menjadi seorang superior. Bukan sosok yang mudah puas hanya dengan side job sebagai
penjaga toko, penjaga warnet, atau hanya penjajak pulsa elektrik di
sela kesibukanmu melakoni rutinitas sebagai pelajar/mahasiswa.
Berpikirlah, bahwa kamu bisa, dan berhak, untuk mendapatkan yang lebih
dari itu.
Hal itu juga yang paling memotivasiku untuk bangkit sejak dini. Menggeliatkan tubuh untuk memunguti kepingan puzzle
kesuksesanku yang tercecer. Aku mulai memanfaatkan bakat dan hobiku
untuk meraup keuntungan bukan hanya sekedar kepuasan semata, tapi juga
materi. Maka, lahirlah “Penerbit Harfeey”, sebuah usaha penerbitan buku
indie, yang kubentuk dari hanya bermodal utama satu hal ; TEKAD.
0 Tanggapan:
Posting Komentar
Respon koment akan disesuaikan dengan isi koment. No SPAM, RASIS, HUJATAN, dsj. Merci.... :)