Rabu, 23 April 2014

Cita-citaku

Cita-cita, menurut pemahaman saya dari dulu sampe sekarang itu--simpel-nya--adalah sesuatu yang menjadi acuan untuk dicapai sebagai profesi. Paham, gak? saya aja bingung pas baca ulang. -_-

Waktu SD, saya ingat betul tiap kali menulis biodata buat kenang-kenangan di buku temen, saya akan menulis "Detektif" untuk opsi cita-cita. Karena waktu SD saya sangat suka dengan hal-hal yang berbau misteri dan pemecahannya. Tapi pas saya mulai suka dan rajin nulis buku diary gara-gara ngintip diary punya teteh saya, akhirnya di opsi cita-cita pada permintaan biodata dari temen selanjutnya saya isi dengan penuh kebanggan tulisan "Wartawan". Kenapa wartawan? karena sepemahaman oon saya yang anak SD di desa cukup terpencil, orang yang suka nulis-nulis artikel, dlsb-nya, itu ya tugasnya seorang wartawan. -_-" Sebagai "wartawan", saat SD saya sudah bisa menulis dengan tangan satu buku penuh berisi kumpulan puisi bertema persahabatan dan kemanusiaan. Keren, ya? sampe-sampe buku itu berkeliling dari satu tangan ke tangan lainnya, dan selalu sukses bikin air mata temen-temen saya berderai pas baca puisi tentang pengemis dan anak jalanan--yang juga saya tulis dengan berderaian air mata, meski sekarang saya antipati sama "pengemis". Sampe akhirnya buku kumpus yang saya tulis di atas buku tulis berkertas buram nan tipis yang saya beli seharga 500 perak itu sampai juga di tangan wali kelas saya, lalu si Bapak meminta saya untuk mengumpulkan puisi bertema kelautan dan menjilidnya. Saya ingat, buku yang katanya akan diberikan pada Menteri Kelautan yang kebetulan ada jadwal bertandang ke daerah saya itu, judul sampulnya saya sendiri yang tulis dengan grafiti sederhana--tapi banyak yang suka, dan pas kelulusan SD pun saya didaulat untuk menulis grafiti yang dijadikan background panggung. :v
Unknown
Finally, masa kejahiliyahan pun berakhir pas kelas 1 SMP, saya baca buku karya Mbak Adzimattinur Siregar (anaknya Bu Pipiet Senja, dan alhamdulillah sekarang--setelah menjadi PENULIS--saya bisa berteman dengan keduanya walau cuma di FB), yang dibawa salah seorang teteh saya yang kebetulan lagi liburan dari pesantrennya, jadi itu buku punya temen pondoknya. Saya baca buku yang ternyata isinya novel serial remaja islami, tapi saya lupa judul bukunya apaan. T_T Yang masih saya ingat, nama-nama tokohnya; Dian, Arsenna, Alfian, Haekal. Nama Arsenna ini yang paling saya suka dan akhirnya saya pake juga buat nama salah satu tokoh utama di novel serial remaja islami karangan saya, yang inspirasinya didapat setelah membaca buku karya Mbak Zizi tersebut. Waktu menyelesaikan "novel serial" yang cuma saya tulis tangan dan berhasil ngisi sebuku penuh halaman sinar dunia isi 50-an lembar itu saya masih kelas 1 SMP, dan akhirnya saya tau kalo saya bercita-cita jadi "PENULIS", bukan wartawan (jujur, setelah kuliah di prodi Ikom dan sedikit banyak tau tentang behind the scene dunia permediaan berita, saya jadi makin ilfeel). Buku novel perdana saya--seperti buku kumpus sebelumnya--berpindah dari tangan ke tangan, mulai dari sahabat deket, temen seangkatan, sampe ke kakak-kakak kelas, dan akhirnya HILANG entah di tangan siapa! (masih kesel aja sampe sekarang T_T). Kelas 2 SMP saya mulai bandel, males-malesan nulis apalagi zaman saya dulu mah gak ada fasilitas sehebring sekarang, dan akhirnya saya cuma bisa ngasilin sebuku kumcer plus karikatur asal-asalan. Seperti biasa, berpindah-pindah tangan buat dibaca dan akhirnya diilangin. -_____-"

Dan sekarang? Penulis bukan lagi menjadi cita-cita bagi saya, karena hal itu sudah bukan lagi menjadi sesuatu yang harus saya perjuangkan untuk dicapai karena saya merasa sudah menjadi-"nya". Terserah apa penilaian orang, yang pasti saya merasa saya sudah menjadi seorang penulis, seperti yang saya cita-citakan dulu. Selanjutnya saya bercita-cita punya penerbitan buku indie sendiri, terinspirasi dari Afifah Afra dan Asma Nadia, alhamdulillah terwujud sudah dan masih harus terus dikembangkan. Dan sekarang, cita-cita saya adalah menjadi "Ibu Rumah Tangga Luar Biasa". =)) Semoga segera terwujud (saya gak berminat jadi wanita kantoran).

0 Tanggapan:

Posting Komentar

Respon koment akan disesuaikan dengan isi koment. No SPAM, RASIS, HUJATAN, dsj. Merci.... :)

© Born to be "Antagonis" 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis