Senin, 26 Januari 2015

Pameo "Pembeli Adalah Raja" Masihkah Relevan?

computerworld
Pameo pembeli adalah raja rasanya sudah gak relevan lagi. Kalopun masih ada yang mengiblatinya, mungkin itu cuma sebagian kecil saja. Zaman sekarang penjual bisa merangkap jadi pembeli dan begitu sebaliknya. Jadi, populasi antara penjual dan pembeli nyaris sama. So, we are a partner. Pembeli dan penjual sama-sama saling membutuhkan. Penjual memiliki kelebihan produk atau jasa dan dia butuh uang, pembeli memiliki kelebihan uang dan dia butuh produk/jasa. Singkatnya ini semacam barter yang nilainya sama tinggi. Jadi sekarang mah bukan cuma pembeli yang bisa blacklist, dan bukan cuma penjual juga yang bisa menipu. Semuanya punya kadar yang seimbang.

Saya di Penerbit Harfeey atau di usaha sebelumnya pun sering kali mem-blacklist pembeli yang tidak potensial. Entah itu yang berusaha menipu pembayaran, hit & run, yang sudah komplain marah-marah padahal masalah belum jelas, dlsb. Banyaknya yang saya ignore adalah mereka yang tidak bisa bekerja sama dengan manusia biasa yang rawan salah dengan ketidaksengajaannya. Bukan maksud menolak rejeki, karena saya yakin Tuhan masih punya banyak celah jalannya rejeki dari arah-arah yang lebih baik dan menyamankan hati. Hanya saja saya meminimalisir masalah dengan tidak mau lagi berurusan dengan pembeli-pembeli yang tidak potensial. Sementara untuk pembeli potensial, saya yakin semua penjual yang tau etika berbisnis akan memberikan pelayanan sebaik mungkin sesuai dengan yang dimampunya. Karena sekali lagi, kita adalah partner yang saling membutuhkan. 

Yah, begitulah kira-kira curcolnya penjual, wkwkwk. :P

0 Tanggapan:

Posting Komentar

Respon koment akan disesuaikan dengan isi koment. No SPAM, RASIS, HUJATAN, dsj. Merci.... :)

© Born to be "Antagonis" 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis