Kamis, 15 Januari 2015

Yang TIDAK Saya Suka dari Mamah Dedeh

Padahal kerjaan lagi banyak (pst, cita-cita buat istirahat total selama Januari ternyata GATOT xD), tapi saya nyuri waktu buat ngisi blog ini sebelum diambil alih sama sekawanan laba-laba.

To the point. Mayoritas keluarga saya sangat suka nonton acara ceramah Mamah Dedeh. Secara keseluruhan pun saya pribadi lumayan suka, walau kadang saya ngerasa sensi sendiri tiap beliau berbicara/menanggapi pertanyaan dengan kesan menganggap remeh perasaan orang lain. Karena saya pikir tidak semua orang bisa dipaksakan "memakai baju" beliau.

Salah satu yang paling tidak saya suka adalah, setiap kali mendapat pertanyaan tentang (intinya) harus bagaimana seorang istri yang suaminya selingkuh. Beberapa kali saya cukup sering menonton acara beliau dengan pembahasan tersebut, dan jawaban beliau masih tetap serupa; si istri harus introspeksi diri, jangan-jangan "service-nya" selama ini kurang, mana mungkin suami "jajan" di luar kalo istrinya sudah melayani dengan baik, blablabla. Kalo baru sekali (selingkuhnya) ya maafin aja, kasih kesempatan buat berubah, blablabla."
kidsklik.com
Menurut saya, istri yang sudah menjadi korban perselingkuhan malah seolah didesak untuk juga menjadi penyebab/biang masalah dari terjadinya perselingkuhan si suami. Ooo... apa pun alasannya, entah itu istri gak/kurang becus di ranjang, di akhlak, di ngurus anak, dlsb, gak bisa dijadikan alasan untuk melegalitas praktik perselingkuhan. Tugas suami adalah membimbing istri untuk menjadi baik, bukan mencari yang dirasa lebih baik ketika istri sedang dalam proses tertatih-tatih menuju sana dan belum berhasil. Jika memang si suami sudah "angkat tangan" dengan segala kekurangan istri yang dirasanya sulit untuk diarahkan lagi, CERAIKAN saja! jangan DISELINGKUHIN!!! (Emosi dosis maksimal)

Saya pribadi sepertinya merasa bisa untuk memaafkan apa pun kesalahan suami saya (coming soon :P), kecuali SELINGKUH. Saya pasti akan merasa (maaf) sangat jijik padanya. Raga dan hatinya pernah (atau masih) terbagi dengan wanita lain. Itu sangat-sangat (menurut saya) tidak bisa ditoleransi.

Stay with me. Or leave me if you can't loyal.

Tapi ada juga satu dari sekian ceramah Mamah Dedeh yang paling saya suka dan selalu saya ingat sebagai definisi sabar teradil yang pernah saya dapatkan; jika ada yang menoyor kepalamu, jangan DIAM dan menerima begitu saja. Tapi TEPIS tangan si penoyor, peringatkan dengan keras padanya bahwa kamu merasa sakit dan tidak suka diperlakukan seperti itu. Karena menurut saya pun, yang hanya diam dan pasrah saat dianiaya bukanlah orang yang sabar, hanya saja orang yang tidak bisa marah. Orang sabar adalah orang yang bisa mengelola kemarahannya dengan baik.

3 Tanggapan:

  1. saya juga say no to selingkuh mak !!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mak. Kadang2 sama pihak keluarga pun istri didorong untuk memaafkan demi anak-anak. Di sini saya ngerasa perasaan si sitri gak dianggep sama sekali, hiks.

      Hapus
  2. Persekingkuhan sangat tdk bs di maaf kan,spi skrg pun sdh bertahun2 sy tetep merasa tdk terima,apa lg tlah di 2 kan,jd utk memaaf kan sy merasa tdk iklas

    BalasHapus

Respon koment akan disesuaikan dengan isi koment. No SPAM, RASIS, HUJATAN, dsj. Merci.... :)

© Born to be "Antagonis" 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis