Kamis, 16 Januari 2014

Surat Jonru untuk Darwis dari Kacamata Bolin


Suka sama koment terakhir--dari akun Vi Bi. Oh, ya. Saya gak kenal secara personal sama yang memberi atau mendapatkan surat cinta ini. Saya gak pernah/belum beli dan baca karya keduanya, sekalipun itu punya Pak Darwis yang menurut saya adalah seorang penulis papan atas dalam negeri. Tapi menurut saya lagi, membandingkan/mengaitkan akhlak dengan karyanya itu gak benar, apalagi di ruang publik, di belakang orang yang katanya jadi sasaran pemberian surat cintanya. Seperti yang diketahui, dalam sebuah tulisan, seorang penulis menjadi "tuhan" atas apa yang ditulisnya. Saya yang bejad bisa menjadi malaikat berjasad, dan kamu yang baik bisa menjadi iblis yang sadis. Intinya "suka-suka" penulis.

Saya yakin, karena tulisan ini, bisa jadi "pembenci" Tere Liye yang misal tadinya cuma 100, lalu berkalilipat menjadi 1.000. Yang belum kenal DTL, tiba-tiba kenal lewat tulisan ini dan langsung terpengaruh dengan konten tulisannya. Dan... ini adalah salah satu bentuk dari pembunuhan karakter. Si penulis surat bilang kalo Darwis ini anti kritik dan anti diskusi, terbukti dengan delete dan banned-an di FP-nya (tapi si penulis surat ini belum pernah tabayyun sama Darwis/mencoba menghubunginya secara personal, hanya berdasar pengalaman teman-temannya). Tapi ada beberapa yang koment kalo emang itu jadi salah satu peraturan di FP Darwis Tere Liye--bukan tempat diskusi. Dan yang lainnya memberi kesaksian kalo tempat diskusi yang disediakan Darwis via email pribadinya malah selalu mendapat respon.

BTW, soal post2 tentang sindiran politik juga saya gak suka sih, itu bukan ranah keahlian dia dan kayaknya gak sinkron sama FP-nya yang emang dikenal masa sebagai FP dari si penulis buku yang kerap di-film-kan. Tapi kalo soal delete-banned mah itu urusan yang empunya "rumah". Karena FP itu menjaring masa atas kesadaran masa itu sendiri buat gabung, beda sama grup yang kebanyakan malah nyeret2 orang buat gabung.

Barangsiapa menasehati saudaranya secara diam-diam, berarti ia telah menasehati dan mengingati kebaikannya; dan barang siapa menasehatinya di tempat ramai, maka ia telah membuka rahasianya dan memburukkan namanya.
(Imam Syafi’i)



*Koment Vi Bi:
Assalamualaikum,,,sebelumnya saya mendapat postingan tulisan ini dari salah satu teman fb saya yg sdh share postingan ini, saya tertarik membaca karena melihat nama Tere Liye Jujur saya tahu DTL dari Sinetron Bidadari2 surga dan Hafalan Shalat Delisa, tadinya saya fikir dia penulis yg berasal dari India dan baru tahu hari ini kalau dia seorang penulis Indonesia. dan saya bukan penggemarnya dan tidak tahu fanpagenya, tapi tak kenal maka tak syg. terimakasih karena tulisan ini saya jadi tahu nama lengkapnya dan fanpagenya dan saya yakin dia penulis hebat karena karya2 yg dia hasilkan sangat luar biasa menurut saya.
mohon maaf sebelumnya kepada Kak Jonru Ginting ada pertanyaan di hati saya setelah saya membanca tulisan anda ini, anda mengatakan anda mencintai DTL karena Allah berarti anda termasuk penggemarnya, benar? tahukah anda ketika anda memutuskan untuk mencintai seseorang itu berarti anda tahu bahwa orang yg anda cintai itu siapapun dia sesungguhnya dia hanyalah manusia biasa yg pastinya terdapat sisi baik & sisi buruk di dirinya. dan jika anda mencintai seseorang apalagi karena allah berarti anda harus siap menerima 2 hal itu. harusnya jika anda benar2 mencintai DTL karena Allah anda tidak sepantasnya mempublikasikan tulisan atau surat cinta, curhatan atau apapun itu kepada publik. anda bisa mengirimkan ini lewat emailnya atau mungkin anda bisa menemui langsung DTL & mengatakan ini kepada dia.
mohon maaf jujur saya tidak suka dengan tulisan anda ini sekali lagi maaf,,, saya tidak tahu tujuan anda baik atau buruk membuat tulisan ini karena hanya Allah yg tahu hati manusia, tapiiii tidak pantas kita sebagi manusia membeberkan keselahan,dosa, aib atau apapun keburukan orang lain, memang anda benar tugas kita untuk saling mengingatkan, dan memang HAK anda untuk berpendapat apapun itu dan HAK anda juga mengkritik atau mencintai DTL dengan cara anda sendiri, TAPI anda lupa bahwa sebagai seorang muslim anda berkewajiban untuk menutupi aib saudaranya (sesama muslim).
tahukah anda kalau tulisan anda ini sudah dibaca oleh banyak orang yang mengenal anda dan DTL dan juga yang tidak mengenal anda berdua. dan tahukah anda juga karena tulisan anda ini akan banyak orang2 diluar sana bertambah dosanya karena mereka sudah berprasangka buruk kepada orang yang tidak mereka kenal dengan sebaik baiknya, karena tulisan ini, akan banyak orang yg suka kepada DTL dan juga mungkin akan sangat banyak orang yang membencinya dengan meninggalkan komentar2 buruk mereka disini & di Socmed lain yg membagikan tulisan anda ini.
dan orang orang yg berkomentar buruk itu lupa satu hal bahwa KITA TIDAK BOLEH MENJUDGE ORANG LAIN HANYA KARNA KITA MENDENGAR CERITA TENTANG DIRINYA DARI SEBAGIAN ORANG, JANGAN MENJUDGE ORANG LAIN SEBELUM KITA MENGENAL ORANG TERSEBUT DENGAN SEBAIK-BAIKNYA.
secara tidak langsung tulisan anda ini bisa saja Mengadu Domba antara orang yg suka dgn DTL dan orang2 yg tidak suka dgn DTL.
ditulisan anda, Anda mengatakan “Semua orang memang punya hak. Tapi hidup ini bukan hanya soal hak. Dalam hidup ini, kita juga mengenal yang namanya “saling menghargai perbedaan, saling menghormati”. Dalam hidup ini, kita juga diharapkan bisa menerima masukan-masukan dari pihak lain, berlapang dada ketika dikritik oleh orang lain.
tapi terakhir tulisan anda, anda menuliskan “Biarlah orang lain mengatakan saya iri kepada DTL, atau tuduhan apapun itu. Saya tak peduli. Yang saya pedulikan hanyalah pendapat Allah, karena Allah Maha Mengetahui mengenai niat saya yang sebenarnya di balik surat cinta ini.
Anda tidak peduli dengan pendapat orang lain padahal anda menyuruh DTL untuk menghargai pendapat orang lain.
saya jadi berpikir begini,,,
dengan tulisan anda diatas semua tentang DTL yang anda tulis bahwa dia tidak peduli dengan kritik dan pendapat orang lain dan dengan Tulisan terakhir anda yg mengatakan anda tidak peduli dengan orang2 yg mengatakan anda iri atau apapun terhadap DTL SAYA BERPIKIR ANDA SAMA SAJA DENGAN DTL 11 12 dengan DTL setelah membuat cerita,menulis atau apapun itu, terakhir anda mengatakan apapun yang orang lain katakan tentang tulisan yang saya buat SAYA TIDAK PEDULI.
Apa anda tidak berpikir mungkin saja, ini mungkin saja yaaa kak Jonru, mungkin saja DTL juga seperti anda setelah dia membuat status, menulis cerita, menghapus komentar2 di fan pagenya sesuka hati dia, dia akan bilang ini fanpage saya, saya mau melakukan apa saja terserah saya, apapun pikiran mereka baik atau buruk saya tidak peduli, itu mungkin saja dan bisa saja jadi alasan DTL jika DTL berpikiran seperti ANDA, tapiiiii,,,, saya tidak ingin berprasangka buruk tentang DTL karna saya tidak mengenlnya jadi saya ingin berprasangka baik bahwa DTL tidak seperti itu… 
DTL juga manusia biasa yg bisa melakukan tindakan yg benar & tindakan yg salah tapi sebagai orang yg berilmu & berpengalaman seperti yg anda jabarkan diatas tentang DTL saya yakin dia tahu tindakan yang dia lakukan itu.
urusan berkomentar dimana saja adalah HAK anda dan HAK kita semua tapi memblokir dan lain2 yg dilakukan oleh DTL di fanpagenya sesungguhnya itu juga adalah HAK DTL sebagai pemilik fanpage itu. 
pesan saya untuk Kk Jonru dan untuk yg sudah berkomentar Baik & Buruk tentang DTL bukankah Alangkah lebih baik JIKA KITA MEMPERBAIKI DIRI KITA DAHULU SETELAH ITU BARU KITA MENGAJAK ORANG LAIN UNTUK MEMPERBAIKI DIRINYA.
dan JANGAN MENILAI ORANG LAIN SEBELUM ANDA MENGENAL ORANG ITU DENGAN SEBAIK BAIKNYA.
Semoga kita semua bisa lebih saling Menghargai, menghormati & tidak saling Membenci, Jika ingin Bersaing, Bersainglah Secara Sehat & Jika anda tidak menyukai orang lain jangan menjelek-jelekkan, memfitnah dll jika tidak Suka lebih baik Menjauh.
sekian dari saya mohon maaf bila ada kata2 saya yg tidak berkenan karena sesungguhnya saya hanyalah manusia biasa yg pastinya tidak pernah luput dari salah & dosa. terima kasih…. Wassalam 



*Link:

0 Tanggapan:

Posting Komentar

Respon koment akan disesuaikan dengan isi koment. No SPAM, RASIS, HUJATAN, dsj. Merci.... :)

© Born to be "Antagonis" 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis