Selasa, 24 Desember 2013

Puisi: Lelaki Setahun Lalu

Hey, sudahlah...

Tak perlu kamu mengutus sekian prajurit untuk menohok jantungku dengan tombak kata yang sama. 
Iya... iya... iyaaa... 
Aku telah cukup mengerti dan tau diri, bahwa tak tersisa lagi sedikit celah pun untuk kuselinap
Tak akan lagi aku berkhayal menjadi gadismu yang teristimewa
Aku tau kamu terlalu lelah untuk menyambutku dalam kidung duka
Hingga akhirnya kuakui jika jiwa ini tlah terberai mencari sosok sehangatmu
Yang selalu menerimaku dengan rentangan tangan dan lantunan kata melenakan
Aku merindumu... 
Entah mengapa hadirmu begitu terasa kuat untuk ingin kudekap justru selalu di saat-saat seperti ini
Saat di mana aku menyadari benar kebobrokan hatiku yang pernah tak memilihmu
Dan kini, saat kumeyakini sepenuh harap jika kita adalah insan yang tertakdir untuk tak terpisahkan, kamu justru merentangkan jurang pemisah di antara kita
Kenapa tidak kamu tutup saja jalannya, agar aku tak sakit melihatmu bersama dia
Merindumu, untuk masa setahun lalu...

0 Tanggapan:

Posting Komentar

Respon koment akan disesuaikan dengan isi koment. No SPAM, RASIS, HUJATAN, dsj. Merci.... :)

© Born to be "Antagonis" 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis