Kamis, 14 November 2013

Dear, Brother


Gak 'papa, Dik, kalo dari hasil kerjanya mereka bisa beli ini-itu. Sedangkan kita, gak punya apa yang mereka punya. Karena hasil dari kerja kita buat biaya pendidikan--kuliah--dan investasi, serta menyamankan hunian a ka rumah untuk pulang milik orangtua.

Hindari rasa iri, karena setiap manusia mempunyai kadar kepuasan akan keberhasilan yang beragam. Tapi saya percaya, kita telah, sedang, dan akan selalu berhasil dengan cara dan prinsip dewasa yang diajarkan orangtua.

Sebagian uang hasil kerja keras kita gak perlu dibelikan harta benda melimpah, karena sekarang kita masih butuh dana untuk belajar agar menjadi orang yang terpelajar. Perbaiki diri agar bisa menjadi orang yang berilmu, karena derajatnya lebih tinggi dari orang yang berharta.
Semangat kerja untuk mewujudkan impian mulia kedua orangtua, mengganti background foto ini dengan Baitullah di Makkah Al-Mukarromah. Allahumma aamiin!

Cukup tanamkan semangat dalam diri, bahwa kita adalah anak-anak yang terlahir dan terdidik di bawah naungan rumah hangat yang penuh semangat kerja keras. Yakini bahwa kita istimewa dan mampu mengistimewakan sesama. Yakini bahwa kita bisa melampaui apa yang menjadi harapan orangtua.

Kita gak perlu membuktikan pada tetangga, seberapa mentereng kendaraan yang kita punya (meski hasil kreditan), itu sama sekali gak perlu. Kita manusia diberi akal kecerdasan, untuk bisa memilah-milih hal yang jauh lebih bermanfaat yang bisa kita lakukan.

Saya gak punya kendaraan bermotor bukan karena saya gak mampu beli, tapi saya belum mau. Kalau saya mau, bukan bermaksud riya', saya bisa membelinya saat ini juga motor baru dengan uang tunai. Itu juga yang saya harapkan sama kamu, Dik. Jangan mudah panas melihat yang lain dengan kuda besinya yang mengilat, cukup syukuri meski milikmu dibeli saat sudah berkarat. Masih terlalu banyak impian mulia orangtua yang harus kita wujudkan di usia muda--di mana mereka masih ada di dunia. Masih terlalu banyak.

Mari kita sama-sama berusaha untuk membuktikan pada dunia, bahwa kita adalah anak-anak istimewa. Mari kita wujudkan impian terbesar mereka, untuk bisa berziaroh ke makam Rasul di bulan Hajj. Bismillahirrohmanirrohiim. Aamiin, aamiin, aamiin.


0 Tanggapan:

Posting Komentar

Respon koment akan disesuaikan dengan isi koment. No SPAM, RASIS, HUJATAN, dsj. Merci.... :)

© Born to be "Antagonis" 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis