Sabtu, 23 November 2013

Modal Otak dan Otot

Sesuatu yang "besar" tidak harus langsung dimulai dari sesuatu yang "besar" juga, ukur kemampuan diri dulu. Liat aja Google, mesin pencari terbesar sedunia itu faktanya cuma dimulai dari ruangan kecil bekas bengkel (atau garasi, ya? lupa). Tapi akhirnya itulah yang menjadi "cerita", sesuatu yang layak untuk dikisahkan. Bandingkan kalo para pendirinya langsung sewa atau malah bikin gedung besar, sejarah Google tidak akan menjadi "kisah" yang bernilai motivasi.

Zaman sekarang banyak yang pengen instant. Tidak mau meniti "tangga", maunya diam enak naik lift/eskalator. Uang buat modal nol besar, tapi kelewat gengsi kalo musti mulai action dari nol kecil. Ujung-ujungnya berhutang ampun-ampunan, fee usaha gak seberapa yang kemudian ludes cuma buat nyicil lunasin uang pinjaman.


Prinsip entrepreneur: Modal sekecil-kecilnya, untung sebesar-besarnya.


Modal kecil itu modal uangnya, yang digedein modal otak dan ototnya. Biar uang yang orang lain pake buat bayar jasa orang, bisa dipake buat bayar diri sendiri (untung lagi).

Business is business. Tidak ada namanya "harga teman" bahkan "harga sodara". Bisnis dan sedekah beda lagi tempatnya. Uang bisnis ya buat bisnis, uang sedekah/untuk berbagi ya ada wadahnya sendiri. Ambil contoh realita kecil yang banyak terjadi, berapa banyak penjajak pulsa elektrik yang gulung tikar karena bisnis jualannya dihutang-lupain sama teman? atau dimintain sama sodara?


*Kita tanya Galilleo*

0 Tanggapan:

Posting Komentar

Respon koment akan disesuaikan dengan isi koment. No SPAM, RASIS, HUJATAN, dsj. Merci.... :)

© Born to be "Antagonis" 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis